NPM : 14113712
KELAS : 2KA25
ANALISIS
MANAJEMEN PERUSAHAAN COCA-COLA
PROFIL PERUSAHAAN
Coca-cola merupakan perusahaan minuman
terbesar di dunia. Coca cola menjual empat dari lima top minuman non alkohol
sedunia, diantaranya: Coca-cola, Diet coke, Sprite, dan Fanta. Coca cola
mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca cola kurang lebih
memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman. Produk-produk
coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta pemasok.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan
pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari
Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup
karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat
sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua
huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama
dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal
di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan
harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi
ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada
tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892,
Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian
mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Chandler piawai dalam menciptakan
perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata
berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di
lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang
inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca,
serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk
memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya
mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata
Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan
kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama
sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".
Tetapi konsumen tetap saja menghendaki
Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar.
Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama
dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang
terdaftar.
VISI DAN MISI
Visi
Visi kami menyediakan
kerangka Roadmap kami dan pedoman setiap aspek dari bisnis kami dengan
menggambarkan apa yang kami butuhkan untuk menyempurnakan untuk melanjutkan
menuju keberhasilan yang mendukung, kualitas pertumbuhan.
·
People : Be a great
place to work where people are inspired to be
the best
they can be.
·
Portfolio :
Bring to the world a portfolio of quality beverage
brands that
anticipate
and satisfy people's desires and needs.
·
Partners : Nurture
a winning network of customers and suppliers,
together
we create mutual, enduring value.
·
Planet :
Be
a responsible citizen that makes a difference by
helping build
and support sustainable communities.
·
Profit :
Maximize
long-term return to shareowners while being
mindful of our
overall responsibilities.
·
Productivity : Be a
highly effective, lean
and fast-moving
organization.
Misi
Our Roadmap starts with
our mission, which is enduring. It declares our purpose as a company and serves
as the standard against which we weigh our actions and decisions.
1.
To refresh the world...
2.
To inspire moments of optimism and
happiness...
3.
To create value and make a difference.
Menurut kelompok kami,
visi dan misi perusahaan Coca-cola sesuai dengan realita apabila dibandingkan
dengan kemajuan perusahaan coca-cola saat ini sehingga tidak diperlukan adanya
revisi dari kelompok kami. Dalam penjabaran visi dan misinya perusahaan
tersebut memperhatikan berbagai aspek, diantaranya corporate social
responsibilities, lingkungan, dan berbagai kepentingan perusahaan untuk menuju
keberhasilan.
Pesaing utama dari Coca-cola
Company (industri softdrink) adalah perusahaan PepsiCo.
Visi dan
Misi PepsiCo Visi:
•
Mengembangkan semua
aspek di dunia yang terlibat secara operasional, baik lingkungan, sosial, ekonomi,
serta menjadikan hari esok agar lebih baik dari hari ini
•
Fokus pada pemeliharaan
lingkungan, aktivitas sosial, serta berkomitmen untuk membangun kepercayaan
pada pemegang saham dengan sungguh-
sungguh
Misi:
•
Fokus terhadap produksi
makanan dan minuman yang tepat bagi konsumen sehingga menjadi produk premier
bagi para konsumen.
•
Berusaha untuk
memproduksi penghargaan dalam segi keuangan untuk para investor sebagaimana
PepsiCo menyediakan peluang untuk berkembang dan memperkaya para karyawan,
rekan bisnis, dan komunitas dimana mereka beroperasi.
•
Dalam setiap upaya yang
PepsiCo lakukan, PepsiCo mempertahankan untuk bersikap jujur, adil, dan
berintegritas tinggi.
DIVISI
Segmen
Operasi perusahaan Coca-cola mencakup:
1.
Afrika
Afrika merupakan sektor
privat dengan jumlah karyawan terbesar yaitu 55.000 karyawan. Pendapatan
operasi dari coke pada divisi Afrika turun dari 4,8 % menjadi 4,6 % pada tahun
2006.
Keuntungan divisi dari
kesuksesan pada 2006 berasal dari Coca-Cola Zero pada penjualan di Australia
dan Thailand.
3.
Uni Eropa
Divisi ini mengalami
peningkatan pertumbuhan senilai 6 persen dari tahun 2005 ke tahun 2006.
Faktor-faktor keberhasilan wilayah ini diraih dari kombinasi dari produk-produk
baru, pengemasan yang inovatif, dan kolaborasi dengan para konsumen.
4.
America Latin
Tiga
pasar terbesar Coke diantaranya ialah United States, Mexico, dan Brazil.
Portofolio minuman mendapatkan poin 7 persen pada tahun 2006 dimana perusahaan
melihat pada pengembangan garis produk. Fokus Coke di Amerika Latin ialah pada
penambahan air, jus, dan minuman olahraga.
5.
Amerika Utara
Perusahaan telah
mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian produk “MyCoke Rewards” yang
melibatkan sekitar 3,5 juta subjek yang berpastisipasi, dimana lebih baik dari
1,5 juta penghargaan yang dinyatakan. Coke menerapkan uji pemasaran kopi/teh
dimana Coke menyalurkan via tekkknologi “Far Coast Brand” dimana merupakan
konsep toko yang pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006.
6.
Asia Utara, Eurasia, dan Timur Tengah
Divisi
ini pada tahun 2006 telah memproduksi 11 persen unit volum kasus meningkat
untuk Coke. Coke adalah penjual terbaik minuman non-alkohol di Rusia dengan 22
persen pertumbuhan volum kasus pada tahun 2006.
7.
Bottling Investment
Coke meningkatkan
investasi pada bottling investment. Segmen ini memiliki kinerja yang baik untuk
Coke di tahun terakhir. Coke telah memfokuskan pada desain “road to market” dan
optimisasi pada infrastruktur operasi bottling di India.
•
Struktur Organisasi Perusahaan
SVP & Presiden N. America Group
Menurut
kami struktur organisasi Coca-Cola Company sudah bagus dan terstruktur sesuai
dengan jabatan. Namun bagannya belum menunjukkan semua jabatan sehingga perlu
ditambahkan agar lebih jelas.
Koreksi atas
bagan struktur organisasi:
Bagan
ini lebih baik karena telah mencakup semua jabatan yang ada sehingga pembaca
tidak bingung saat membeca bagan struktur organisasi tersebut.
1.
Menguasai pangsa pasar dunia
2.
Beroperasi hingga lebih dari 200 negara
3.
Memproduksi 400 merk
yang terdiri lebih dari 2600 produk
minuman
4.
Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat
5.
Perusahaan minuman terbesar sedunia
6.
Sebagai inovator dalam industri soft
drink
7.
Melakukan bottling investment dengan
beberapa investee
8.
Mempunyai struktur organisasi yang
sangat baik
9.
Memiliki kepopuleran merk
yang tinggi dan dikenal oleh
masyarakat
sedunia
10.
Memiliki divisi di beberapa negara
11.
Nomor 1 dalam penjualan
minuman jus dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
12.
Coca Cola memenangkan
penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling
inovatif dan atraktif.
13.
Perbedaan geografi perusahaan memberikan
keseimbangan
14.
Memiliki social responsibilities yang
sangat baik
15.
Net operating revenue
tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3
billion
KELEMAHAN PERUSAHAAN
1.
Inovasi dan ekspansi
yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
2.
Coca Cola hanya
berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
3.
Bagan struktur organisasi yang tidak
mencakup semua jabatan yang ada
•
Identifikasi pesaing
Perusahaan Coca-cola memiliki dua
pesaing utama, yaitu PepsiCo dan
Cadbury
schweppes PLC. PepsiCo merupakan pesaing yang sangat sengit di dalam dua
pertumbuhan tercepat dalam kategori industri minuman. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 1965. PepsiCo memperoleh 60 persen pendapatannya dari snack
division. PepsiCo diperingkat 19 diantara perusahaan yang paling dikagumi
di Amerika. PepsiCo terdiri dari sekitar 168.000 karyawan dan pada tahun
2006 memiliki pendapatann lebih dari $35 billion. PepsiCo mendirikan bisnisnya
di Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, the Middle East, Africa dan Asia
Pasifik. Volume minuman PepsiCo naik sebesar 7 persen di timur tengah,
Argentina, China dan Brazil pada tahun 2006. Meksiko dan Rusia adalah dua pasar
kontribusi yang kuat untuk PepsiCo. Schweppes Cadbury adalah perusahaan
penjualan gula terbesar sedunia. Mempekerjakan sekitar 60.000 asosiasi.
Perusahaan ini adalah pemenang Britain’s most admired award company pada tahun
2004.
Pepsi-Cola
Company yang berdiri sejak 1898, sudah melakukan ekspansi bisnis ke beberapa
produk makanan. Merger dengan Frito-Lay pada 1965 menandai lahirnya nama
PepsiCo, sebagai payung perusahaan. Kemudian PepsiCo mengakuisisi Tropicana
pada 1998, dan 2001 melakukan merger dengan The Quaker Oats Company, termasuk
Gatorade. Hingga sekarang, PepsiCo sudah mempunyai lima merek besar – yaitu
Frito-Lay, Pepsi-Cola, Quaker, Gatorade, dan Tropicana. Merek-merek ini
membawahi produk-produk PepsiCo yang variatif, sesuai kebutuhan dan pilihan
konsumen, dari produk yang fun hingga produk ala hidup sehat. Mekanisme
pemasaran produk PepsiCo dilakukan melalui empat departemennya, yaitu Frito-Lay
North America, PepsiCo Beverages North America (PBNA), PepsiCo International,
dan Quaker Foods North America.
Sejak didirikan, Coca Cola baru
mengeluarkan merek lain pada 1960-an, yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet
Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada 1980-an sedangkan merek Powerade baru
muncul pada 1990-an. Hingga saat ini, Coca Cola hanya berbasis pada kategori
minuman dan belum merambah ke sektor lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang
lebih peka dalam dan selangkah lebih maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk
membeli dan mengakuisisi perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo
sudah selangkah lebih maju
dengan merambah industri makanan,
seperti berbagai macam snack berlabel Frito-Lay dan makanan sehat berlabel
Quaker.
Total pendapatan PepsiCo, hingga kuartal
III-2007 adalah US$ 27,12 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar
US$ 27,75 miliar. Pemasukan tahunan juga meningkat pesat, di mana total
pendapatan 2006 adalah US$ 35,13 miliar, naik US$ 2,57 miliar dari total
pendapatan 2005.
Bandingkan saja dengan pemasukan Coca
Cola, yang hingga kuartal III-2007 hanya sebesar US$ 21,52 miliar, dan periode
yang sama 2006 sebesar US$ 18,15 miliar. Sedangkan total pemasukan selama 2006
adalah US$ 24,08 miliar. Hanya naik US$ 1 miliar dibanding pemasukan 2005.
Meskipun pemasukan Coca Cola tidak
terlalu besar, data dari lembaga riset pasar Millward Brown Optimor menunjukkan
bahwa merek Coca Cola masih cukup kuat, dengan urutan ke-4 yang ditempatinya
dari 10 besar World’s Most Powerful Brand. Nilai merek Coca Cola
pun mencapai US$ 44,1 miliar pada 2007.
Demikian juga menurut survei yang
diadakan majalah BusinessWeek. Dari 100 merek teratas, Coca Cola sudah
menempati urutan pertama selama tujuh tahun berturut-turut. Nilai merek Coca
Cola tahun ini sebesar US$ 65,32 miliar atau turun 3% dari 2006 sebesar US$ 67
miliar. Sedangkan peringkat PepsiCo turun menjadi 26 setelah tahun lalu
bertengger di posisi 22. Adapun nilai merek PepsiCo tahun ini adalah US$ 12,88
miliar, naik 2% dibanding tahun lalu sebesar US$ 12,69 miliar.
•
Peluang Perusahaan
1.
Meningkatnya gaya hidup beberapa
konsumen akan softdrink
2.
Pendistribusian produk
yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
3.
Kerjasama dengan berbagai pihak
4.
Pengembangan produk baru jenis makanan
5.
Pertumbuhan
iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
1.
Banyak konsumen yang mulai meninggalkan
minuman berkarbonasi
2.
Di beberapa negara seperti India
melarang penjualan coca-cola
3.
Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi
penjualan coca-cola
4.
Tingginya harga bahan mentah
5.
Kesulitan mengatur seluruh anak
perusahaan sedunia
PERUMUSAN
STRATEGI
Strategi
Perusahaan
Sebagai
merek yang umurnya sudah lebih dari satu abad, Coca Cola membutuhkan penyegaran
baru. Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi
yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. Coca-Cola
saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa masalah yang
dihadapinya. Salah satunya adalah kelambatan Coca Cola menyesuaikan keinginan
pasar yang mulai meggemari minuman yang lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi
Coca Cola saat ini adalah bertahan di tengah peralihan masyarakat dunia yang
mulai meninggalkan minuman berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang
sedang ngetrend, seperti teh, jus, minuman olahraga, dan air mineral.
Sejak
didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek lain pada 1960-an, yakni Sprite,
Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada 1980-an
sedangkan merek Powerade baru muncul pada 1990-an. Hingga saat ini, Coca Cola
hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain. Lain
halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan selangkah lebih maju dalam hal
ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan mengakuisisi perusahaan minuman lain di
seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih maju dengan merambah industri
makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-Lay dan makanan sehat
berlabel Quaker.
Untuk
menembus pasar lokal, Coca Cola sudah melakukan penetrasi ekspansi ke
produk-produk lokal menggunakan strategi pemasaran yang
diluncurkan Coca Cola pada 2000, “Think
Local, Act Local”. Misalnya mengakuisisi merek air mineral lokal, Ades
melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia. Berkat strategi tersebut, Coca Cola
kini memiliki lebih dari 100 merek minuman di seluruh dunia.
Coca
Cola juga pernah memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari
jenis produk yang paling inovatif dan atraktif, yang diselenggarakan oleh
Sayers Publishing Group (Inggris) dan CANNEX (Belanda).
Saat itu, Coca Cola memperoleh gelar Can
of the Year 2006 dari salah satu produknya yang bernama Coca Cola Blak,
minuman kopi produksi Coca Cola Prancis.
Banyak yang harus dibenahi dalam
strategi perencanaan dan pemasaran Coca Cola agar bisa bersaing dengan
perusahaan sejenis. Kekuatan merek sebaiknya ditunjang dengan promosi yang
kontinuitas, ekspansi pasar, dan inovasi produk yang terukur.
Dari wacana diatas,
dapat kami simpulkan bahwa strategi yang telah digunakan dan
sebaiknya untuk terus dipertahankan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:
•
Integrasi ke depan
dimana perusahaan melakukan akuisisi kepemilikan atas distributor atau
pengecer.
•
Integrasi ke belakang
dimana perusahaan mencari kepemilikan atas pemasok perusahaan
•
Integrasi Horizontal
dimana perusahaan menguasai perusahaan lain yang sejenis, seperti halnya mengakuisisi
merek air minum lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia.
•
Penetrasi Pasar dimana
perusahaan meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini di pasar melalui
upaya pemasaran yang lebih besar.
Dari wacana diatas,
dapat kami simpulkan bahwa strategi yang belum digunakan dan
direkomendasikan untuk dilaksanakan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:
•
Pengembangan Pasar
dimana perusahaan memperkenalkan produk saat ini ke area geografis yang baru.
•
Pengembangan Produk
dimana perusahaan menciptakan produk baru jenis makanan.
• Diversifikasi
Konsentrik dimana perusahaan menambah produk baru yang masih berkaitan dengan
produk lama.
•
Strategi Kepemimpinan
Harga dimana perusahaan berusaha menjadi perusahaan yang berbiaya rendah karena
semakin tingginya tingkat persaingan.
IMPLEMENTASI
STRATEGI
1.
Analisis EBIT
Earnings Before
Interest-Tax (EBIT) merupakan nilai yang
didapatkan dari penjumlahan penjualan bersih dengan biaya operasi
(EBITDA) yang kemudian dikurangi dengan nilai depresiasi dan amortisasi.
Coca-cola Company memiliki EBIT senilai $6.798.000.000 pada tahun 2006 yang
berarti telah menurun dari EBIT di tahun 2005 senilai $6.930.000.000, namun
mengalami peningkatan jika dilihat dari tahun 2004 yang memiliki nilai EBIT
$6.418.000.000.
EVALUASI
STRATEGI
Balance
Scorecard
Jika
kita menggunakan menggunakan pendekatan balance scorecard sebagai alat
pengukur kinerja maka ukuran kinerja Coke dapat dibagi menjadi 4 kelompok,
yaitu dari sisi keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran
serta pertumbuhan.
Ukuran
kinerja keuangan pada umumnya akan dipertanggungjawabkan kepada manajemen
puncak. Untuk Coca cola Company, kita bisa menentukan belance scorecard untuk
masing-masing perspektif seperti berikut ini:
Perspektif
Pelanggan
Perubahan
|
||||||
Ukuran
Kinerja
|
yang
|
|||||
Diinginkan
|
||||||
Kepuasan
pelanggan menurut survei
|
+
|
|||||
Jumlah keluhan
dari pelanggan
|
-
|
|||||
Pangsa pasar
|
+
|
|||||
Persentase
pelanggan yang dipertahankan dari periode lalu
|
+
|
|||||
Jumlah
pelanggan baru
|
+
|
|||||
Perspektif
Proses Bisnis Internal
|
||||||
Ukuran Kinerja
|
Perubahan yang
|
|||||
Diinginkan
|
||||||
Persentase
penjualan produk baru
|
+
|
|||||
Waktu untuk
memperkenalkan produk baru ke pasar
|
-
|
|||||
Persentase
keluhan pelanggan yang langsung ditanggapi
|
+
|
|||||
Waktu untuk
menyelesaikan klaim dari pelanggan
|
-
|
|||||
Perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan
|
||||||
Ukuran Kinerja
|
Perubahan yang
|
|||||
Diinginkan
|
||||||
Saran dari
para pelanggan
|
-
|
|||||
Masukan dari
tiap rekan-rekan franchise
|
-
|
|||||
Usulan dari
karyawan dan pihak manajemen menengah
|
-
|