Kamis, 25 Desember 2014

In Step with the Future

TUGAS KE 2
NAMA      : JUHRO
NPM         : 14113712
KELAS     : 2KA25


PT. NICHIRIN INDONESIA


Profil PT.NICHIRIN INDONESIA
PT.NICHIRIN INDONESIA berdiri pada bulan Oktober tahun 2011 sebagai perusahaan komponen otomotif, dengan pelanggan perusahaan OEM untuk produk kendaraan roda dua seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki, Juga untuk produk kendaraan roda empat seperti Suzuki, Honda Prospek Motor, dan Nissan.
Pada awal berdirinya, PT.NICHIRIN INDONESIA hanya focuskan memproduksi breake hose roda dua dan roda empat. Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, maka sejak tahun 2014 PT.NICHIRIN INDONESIA telah mengembangkan dan melengkapi fasilitas produksinya. Hingga saat ini, PT.NICHIRIN INDONESIA telah memiliki dua pabrik yang dibangun pada lahan seluas 50.000 m2 dan dilengkapi dengan mesin stamping untuk bagian produksi fitting.
Komitmen terhadap kepercayaan pelanggan dan kinerja yang tinggi membuat perusahaan - perusahaan terkemuka dalam industri otomotif pada umumnya dan sepeda motor di Indonesia pada khususnya telah menaruh kepercayaan produk mereka untuk diproduksi oleh PT.NICHIRIN INDONESIA.
Dengan sertifikasi ISO 9001:2008 dan ISo 14001:2004 yang telah dicapai serta pengelolaan pengawasan sistem kualitas dan lingkungan yang berkesinambungan PT.NICHIRIN INDONESIA memastikan dapat menjaga tingkat kualitas produknya dengan baik dan teruji untuk memberikan kepercayaan terhadap hasil produksinya, dan selalu berusaha untuk mencega terjadinya pencemaran lingkungan di sekitarnya.

Visi & Misi Perusahaan PT.Nichirin Indonesia
Visi : PT. Nichirin Indonesia bertujuan untuk menjadi supplier Hose Assembly terdepan di industry otomotif dengan terus mengembangkan proses dan pelayanan serta meminimialkan efek terhadap lingkungan.
Misi: Secara aktif berkomunikasi kepada masyarakat dan industry otomotif di Indonesia dngan keberhasilan bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip ligkugan serta membangun nilai-nilai kualitas dan keunggulan.

Piagam Perilaku Perusahaan Nichirin Group
Kepatuhan terhadap hokum dan norma social kami mematuhi hukum dan peraturan serta norma-norma sosial, melakuka transaksi yang adil dan jelas berdasarkan pada kesadaran bantuan mandiri dan pengarahaan diri sendiri, dan terlibat dlam perilaku perusahaan yang layak.

Kontribusi sosial kami mempromosikan filantropi perusahaan kami, termasuk kontribusi untuk pengembangan industry dan masyarakat serta mengembalikan keuntungan kemasyarakat, dengan mengkuti metode dasar manufaktur tradisional untuk menghasilkan produk yang aman dan ramah lingkungan.

Keterbukaan informasi perusahaan kami mengungkapkan informasi perusahaan secara tepat tidak hanya untuk para pemegang saham tetapi juga secara luas kepada masyarakat untuk meningkatkan transparansi dan kesehatan manajemen

Perawatan ligkungan global  kami menyadari bahwa pelestarian ligkungan global yang indah adalam masalah umum bagi semua orang di dunia, dan tindakan bisnis kami sangat berkaitan dengan isu lingkungan. Kami menetapkan usaha yang kelangsungan untuk penyegahan kerusakan dan pencemara linkungan alam sebagai bagian dari tantangan manajemen kami dan semua praktek karyawan kami untuk menjaga lngkungan yang indah dan bersih.

Memotifasi lingkungan kerja  kami menghormati keribadian dn individualitas masing-masing karyawan, dan mengembangkan system  personil dan program sumber daya manusia, memaksimalkan kemampua individu untuk menciptakan lingkungan kerja yang termotifasi.
Tidak ada hubungan dengan angkatan antisosial kami sama sekali tidak memiliki hubungan dengan pasukan anti sosial, kelompok, atau individu yang mengancam ketertiban dan keamanan masyarakat dan bertindak tegas terhadap perilaku anti sosial di seluruh perusahaan.

Manajemen global kami melakukan bisnis secara global dan menghormati hukum setempat, budaya, dan adat istiadat dari Negara-negara dimana anak perusahaan kami berada untuk secara aktif berkontribusi pada pembangunan setempat.

Struktur Manajemen Perusahaan
 Kegiatan Produksi




 Sumber :
Nichirin.co.id
PT.NICHIRIN INDONESIA
Kawasan industry mitrakarawang
Jln.Mitra timur I blok C6 Karawang 41361


 

Minggu, 09 November 2014

SEGARKAN SEMANGATMU DENGAN COCA COLA.......

NAMA      : JUHRO
NPM         : 14113712
KELAS     : 2KA25




ANALISIS MANAJEMEN PERUSAHAAN COCA-COLA

 


PROFIL PERUSAHAAN


Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca cola menjual empat dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca-cola, Diet coke, Sprite, dan Fanta. Coca cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca cola kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman. Produk-produk coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta pemasok.

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".


Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
 

VISI DAN MISI


Visi

Visi kami menyediakan kerangka Roadmap kami dan pedoman setiap aspek dari bisnis kami dengan menggambarkan apa yang kami butuhkan untuk menyempurnakan untuk melanjutkan menuju keberhasilan yang mendukung, kualitas pertumbuhan.

·                    People : Be a great place to work where people are inspired to be

                           the best they  can be.

·                    Portfolio : Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that
            anticipate and satisfy people's desires and needs.
·                    Partners  : Nurture a winning network of customers and suppliers,
             together we create mutual, enduring value.
·                    Planet : Be a responsible citizen that makes a difference by
                      helping build and support sustainable communities.
·                    Profit : Maximize long-term return to shareowners while being
                      mindful of our overall responsibilities.
·                    Productivity :  Be  a  highly  effective,  lean  and  fast-moving
                   organization.


Misi

Our Roadmap starts with our mission, which is enduring. It declares our purpose as a company and serves as the standard against which we weigh our actions and decisions.

1.     To refresh the world...

2.     To inspire moments of optimism and happiness...

3.     To create value and make a difference.


Menurut kelompok kami, visi dan misi perusahaan Coca-cola sesuai dengan realita apabila dibandingkan dengan kemajuan perusahaan coca-cola saat ini sehingga tidak diperlukan adanya revisi dari kelompok kami. Dalam penjabaran visi dan misinya perusahaan tersebut memperhatikan berbagai aspek, diantaranya corporate social responsibilities, lingkungan, dan berbagai kepentingan perusahaan untuk menuju keberhasilan.

Pesaing utama dari Coca-cola Company (industri softdrink) adalah perusahaan PepsiCo.
Visi dan Misi PepsiCo Visi:

      Mengembangkan semua aspek di dunia yang terlibat secara operasional, baik lingkungan, sosial, ekonomi, serta menjadikan hari esok agar lebih baik dari hari ini

      Fokus pada pemeliharaan lingkungan, aktivitas sosial, serta berkomitmen untuk membangun kepercayaan pada pemegang saham dengan sungguh-
sungguh

Misi:

      Fokus terhadap produksi makanan dan minuman yang tepat bagi konsumen sehingga menjadi produk premier bagi para konsumen.

      Berusaha untuk memproduksi penghargaan dalam segi keuangan untuk para investor sebagaimana PepsiCo menyediakan peluang untuk berkembang dan memperkaya para karyawan, rekan bisnis, dan komunitas dimana mereka beroperasi.
      Dalam setiap upaya yang PepsiCo lakukan, PepsiCo mempertahankan untuk bersikap jujur, adil, dan berintegritas tinggi.

DIVISI

Segmen Operasi perusahaan Coca-cola mencakup:

1.      Afrika

Afrika merupakan sektor privat dengan jumlah karyawan terbesar yaitu 55.000 karyawan. Pendapatan operasi dari coke pada divisi Afrika turun dari 4,8 % menjadi 4,6 % pada tahun 2006.


2.      Asia Tenggara dan Timur dan Pasifik

Keuntungan divisi dari kesuksesan pada 2006 berasal dari Coca-Cola Zero pada penjualan di Australia dan Thailand.
3.      Uni Eropa

Divisi ini mengalami peningkatan pertumbuhan senilai 6 persen dari tahun 2005 ke tahun 2006. Faktor-faktor keberhasilan wilayah ini diraih dari kombinasi dari produk-produk baru, pengemasan yang inovatif, dan kolaborasi dengan para konsumen.

4.      America Latin

Tiga pasar terbesar Coke diantaranya ialah United States, Mexico, dan Brazil. Portofolio minuman mendapatkan poin 7 persen pada tahun 2006 dimana perusahaan melihat pada pengembangan garis produk. Fokus Coke di Amerika Latin ialah pada penambahan air, jus, dan minuman olahraga.

5.      Amerika Utara

Perusahaan telah mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian produk “MyCoke Rewards” yang melibatkan sekitar 3,5 juta subjek yang berpastisipasi, dimana lebih baik dari 1,5 juta penghargaan yang dinyatakan. Coke menerapkan uji pemasaran kopi/teh dimana Coke menyalurkan via tekkknologi “Far Coast Brand” dimana merupakan konsep toko yang pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006.

6.      Asia Utara, Eurasia, dan Timur Tengah

Divisi ini pada tahun 2006 telah memproduksi 11 persen unit volum kasus meningkat untuk Coke. Coke adalah penjual terbaik minuman non-alkohol di Rusia dengan 22 persen pertumbuhan volum kasus pada tahun 2006.

7.      Bottling Investment

Coke meningkatkan investasi pada bottling investment. Segmen ini memiliki kinerja yang baik untuk Coke di tahun terakhir. Coke telah memfokuskan pada desain “road to market” dan optimisasi pada infrastruktur operasi bottling di India.


      Struktur Organisasi Perusahaan 

SVP & Presiden N. America Group

Menurut kami struktur organisasi Coca-Cola Company sudah bagus dan terstruktur sesuai dengan jabatan. Namun bagannya belum menunjukkan semua jabatan sehingga perlu ditambahkan agar lebih jelas.

Koreksi atas bagan struktur organisasi:

Bagan ini lebih baik karena telah mencakup semua jabatan yang ada sehingga pembaca tidak bingung saat membeca bagan struktur organisasi tersebut.


KEKUATAN PERUSAHAAN

1.                      Menguasai pangsa pasar dunia

2.                      Beroperasi hingga lebih dari 200 negara

3.                      Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk
                  minuman
4.                      Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat

5.                      Perusahaan minuman terbesar sedunia

6.                      Sebagai inovator dalam industri soft drink

7.                      Melakukan bottling investment dengan beberapa investee

8.                      Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik

9.                      Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh
              masyarakat sedunia
10.                  Memiliki divisi di beberapa negara

11.                  Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh dan kopi
12.                  Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
13.                  Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan

14.                  Memiliki social responsibilities yang sangat baik

15.                  Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion

KELEMAHAN PERUSAHAAN

1.      Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
2.      Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
3.      Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada


PENILAIAN EKSTERNAL

      Identifikasi pesaing

Perusahaan Coca-cola memiliki dua pesaing utama, yaitu PepsiCo dan

Cadbury schweppes PLC. PepsiCo merupakan pesaing yang sangat sengit di dalam dua pertumbuhan tercepat dalam kategori industri minuman. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1965. PepsiCo memperoleh 60 persen pendapatannya dari snack division. PepsiCo diperingkat 19 diantara perusahaan yang paling dikagumi di Amerika. PepsiCo terdiri dari sekitar 168.000 karyawan dan pada tahun 2006 memiliki pendapatann lebih dari $35 billion. PepsiCo mendirikan bisnisnya di Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, the Middle East, Africa dan Asia Pasifik. Volume minuman PepsiCo naik sebesar 7 persen di timur tengah, Argentina, China dan Brazil pada tahun 2006. Meksiko dan Rusia adalah dua pasar kontribusi yang kuat untuk PepsiCo. Schweppes Cadbury adalah perusahaan penjualan gula terbesar sedunia. Mempekerjakan sekitar 60.000 asosiasi. Perusahaan ini adalah pemenang Britain’s most admired award company pada tahun 2004.

Pepsi-Cola Company yang berdiri sejak 1898, sudah melakukan ekspansi bisnis ke beberapa produk makanan. Merger dengan Frito-Lay pada 1965 menandai lahirnya nama PepsiCo, sebagai payung perusahaan. Kemudian PepsiCo mengakuisisi Tropicana pada 1998, dan 2001 melakukan merger dengan The Quaker Oats Company, termasuk Gatorade. Hingga sekarang, PepsiCo sudah mempunyai lima merek besar – yaitu Frito-Lay, Pepsi-Cola, Quaker, Gatorade, dan Tropicana. Merek-merek ini membawahi produk-produk PepsiCo yang variatif, sesuai kebutuhan dan pilihan konsumen, dari produk yang fun hingga produk ala hidup sehat. Mekanisme pemasaran produk PepsiCo dilakukan melalui empat departemennya, yaitu Frito-Lay North America, PepsiCo Beverages North America (PBNA), PepsiCo International, dan Quaker Foods North America.

Sejak didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek lain pada 1960-an, yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada 1980-an sedangkan merek Powerade baru muncul pada 1990-an. Hingga saat ini, Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan selangkah lebih maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan mengakuisisi perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih maju


dengan merambah industri makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-Lay dan makanan sehat berlabel Quaker.

Total pendapatan PepsiCo, hingga kuartal III-2007 adalah US$ 27,12 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 27,75 miliar. Pemasukan tahunan juga meningkat pesat, di mana total pendapatan 2006 adalah US$ 35,13 miliar, naik US$ 2,57 miliar dari total pendapatan 2005.

Bandingkan saja dengan pemasukan Coca Cola, yang hingga kuartal III-2007 hanya sebesar US$ 21,52 miliar, dan periode yang sama 2006 sebesar US$ 18,15 miliar. Sedangkan total pemasukan selama 2006 adalah US$ 24,08 miliar. Hanya naik US$ 1 miliar dibanding pemasukan 2005.

Meskipun pemasukan Coca Cola tidak terlalu besar, data dari lembaga riset pasar Millward Brown Optimor menunjukkan bahwa merek Coca Cola masih cukup kuat, dengan urutan ke-4 yang ditempatinya dari 10 besar World’s Most Powerful Brand. Nilai merek Coca Cola pun mencapai US$ 44,1 miliar pada 2007.

Demikian juga menurut survei yang diadakan majalah BusinessWeek. Dari 100 merek teratas, Coca Cola sudah menempati urutan pertama selama tujuh tahun berturut-turut. Nilai merek Coca Cola tahun ini sebesar US$ 65,32 miliar atau turun 3% dari 2006 sebesar US$ 67 miliar. Sedangkan peringkat PepsiCo turun menjadi 26 setelah tahun lalu bertengger di posisi 22. Adapun nilai merek PepsiCo tahun ini adalah US$ 12,88 miliar, naik 2% dibanding tahun lalu sebesar US$ 12,69 miliar.

      Peluang Perusahaan

1.      Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink

2.      Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
3.      Kerjasama dengan berbagai pihak

4.      Pengembangan produk baru jenis makanan

5.      Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat


      Ancaman Perusahaan

1.      Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi

2.      Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola

3.      Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola

4.      Tingginya harga bahan mentah

5.      Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan sedunia


PERUMUSAN STRATEGI



Strategi Perusahaan

Sebagai merek yang umurnya sudah lebih dari satu abad, Coca Cola membutuhkan penyegaran baru. Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa masalah yang dihadapinya. Salah satunya adalah kelambatan Coca Cola menyesuaikan keinginan pasar yang mulai meggemari minuman yang lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi Coca Cola saat ini adalah bertahan di tengah peralihan masyarakat dunia yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang sedang ngetrend, seperti teh, jus, minuman olahraga, dan air mineral.

Sejak didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek lain pada 1960-an, yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada 1980-an sedangkan merek Powerade baru muncul pada 1990-an. Hingga saat ini, Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan selangkah lebih maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan mengakuisisi perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih maju dengan merambah industri makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-Lay dan makanan sehat berlabel Quaker.

Untuk menembus pasar lokal, Coca Cola sudah melakukan penetrasi ekspansi ke produk-produk lokal menggunakan strategi pemasaran yang


diluncurkan Coca Cola pada 2000, “Think Local, Act Local”. Misalnya mengakuisisi merek air mineral lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia. Berkat strategi tersebut, Coca Cola kini memiliki lebih dari 100 merek minuman di seluruh dunia.

Coca Cola juga pernah memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif, yang diselenggarakan oleh Sayers Publishing Group (Inggris) dan CANNEX (Belanda).

Saat itu, Coca Cola memperoleh gelar Can of the Year 2006 dari salah satu produknya yang bernama Coca Cola Blak, minuman kopi produksi Coca Cola Prancis.
Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan pemasaran Coca Cola agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis. Kekuatan merek sebaiknya ditunjang dengan promosi yang kontinuitas, ekspansi pasar, dan inovasi produk yang terukur.

Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang telah digunakan dan sebaiknya untuk terus dipertahankan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:

      Integrasi ke depan dimana perusahaan melakukan akuisisi kepemilikan atas distributor atau pengecer.

      Integrasi ke belakang dimana perusahaan mencari kepemilikan atas pemasok perusahaan

      Integrasi Horizontal dimana perusahaan menguasai perusahaan lain yang sejenis, seperti halnya mengakuisisi merek air minum lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia.

      Penetrasi Pasar dimana perusahaan meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang belum digunakan dan direkomendasikan untuk dilaksanakan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:

      Pengembangan Pasar dimana perusahaan memperkenalkan produk saat ini ke area geografis yang baru.

      Pengembangan Produk dimana perusahaan menciptakan produk baru jenis makanan.


      Diversifikasi Konsentrik dimana perusahaan menambah produk baru yang masih berkaitan dengan produk lama.
      Strategi Kepemimpinan Harga dimana perusahaan berusaha menjadi perusahaan yang berbiaya rendah karena semakin tingginya tingkat persaingan.

IMPLEMENTASI STRATEGI

1.        Analisis EBIT

Earnings Before Interest-Tax (EBIT) merupakan nilai yang didapatkan dari penjumlahan penjualan bersih dengan biaya operasi (EBITDA) yang kemudian dikurangi dengan nilai depresiasi dan amortisasi. Coca-cola Company memiliki EBIT senilai $6.798.000.000 pada tahun 2006 yang berarti telah menurun dari EBIT di tahun 2005 senilai $6.930.000.000, namun mengalami peningkatan jika dilihat dari tahun 2004 yang memiliki nilai EBIT $6.418.000.000.


EVALUASI STRATEGI

Balance Scorecard

Jika kita menggunakan menggunakan pendekatan balance scorecard sebagai alat pengukur kinerja maka ukuran kinerja Coke dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu dari sisi keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan.

Ukuran kinerja keuangan pada umumnya akan dipertanggungjawabkan kepada manajemen puncak. Untuk Coca cola Company, kita bisa menentukan belance scorecard untuk masing-masing perspektif seperti berikut ini:





Perspektif Pelanggan





Perubahan




Ukuran Kinerja
yang






Diinginkan











Kepuasan pelanggan menurut survei
+




Jumlah keluhan dari pelanggan
-




Pangsa pasar
+




Persentase pelanggan yang dipertahankan dari periode lalu
+




Jumlah pelanggan baru
+











Perspektif Proses Bisnis Internal





Ukuran Kinerja
Perubahan yang




Diinginkan

















Persentase penjualan produk baru
+




Waktu untuk memperkenalkan produk baru ke pasar
-




Persentase keluhan pelanggan yang langsung ditanggapi
+




Waktu untuk menyelesaikan klaim dari pelanggan
-











Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan





Ukuran Kinerja

Perubahan yang





Diinginkan

















Saran dari para pelanggan

-




Masukan dari tiap rekan-rekan franchise

-




Usulan dari karyawan dan pihak manajemen menengah

-